Oleh Arum
Sejenak ku terpaku
Masih terbayang jelas lukaku
Minggu lalu!
Sesak batin ini menahannya
Terhimpit duka, lara, dan nestapa
Tak sempat terfikir sebelumnya
Kau kan beranjak…menjauh…
Tinggalkan ku begitu saja!
Tahukah apa yang ku rasa saat itu?
Kecewa!
Hancur!
Sakit!
Luka!
Sadarkah dengan apa yang t’lah kau lakukan?
Begitu dalam luka yang kau goreskan
Hingga terlalu pedih sakit yang ku rasakan…
Yah!
Luka yang membahana hingga kini masih ada
Disini…dalam dada…
Ku akui, muak aku melihatmu!
Ingin rasanya ku membencimu
Tapi apa daya? Aku tak kuasa!
Rasa sayang yang ku miliki
T’lah mengakar kuat padamu
Terlanjur…dan terlalu dalam ku tanamkannya
Sulit, bila harus dicabut kembali…
Goresan luka yang kau torehkan
T’lah menjadi serpihaserpihan
Yang seakan menggambarkan
Betapa hancurnya diriku oleh sikapmu…
Kau rubah senyum yang tersungging di bibir
Menjadi air mata yang deras mengalir di pipiku
Pupus sudah semua angan dan impian
Hilang harapan, tinggallah kenangan
Kini, kau jauh diatas jangkauan tanganku
Akankah ku bisa meraihmu kembali?
Atau mungkinkah hanya aku wanita khilaf
Yang terlalu setia tuk sebuah cinta semu?
Tanyaku…
Haruskah ku tahan dan batasi rasa sayang ini?
Bilakah jika kau perbaiki kisi-kisi luka
Yang pernah kau torehkan?
Mungkinkah lika ini kan cepat sirna
Mengingat betapa pahit dan pedihnya
Romantika hidup yang ku jalani?
Pada akhirnya…
Ku hanya bisa mengenangmu
Dalam “Sangkar Kecewaku”
Ya Tuhan,
Kuatkanlah hatiku…
PENYESALAN
Oleh Lintang Rofiatus S
Begitu manis madu kau berikan
Begitu merdu syair kau lantunkan
Membuatku tenggelam dalam bual cintamu
Betapa sakit luka kau goreskan
Hancur…. diri kau campakkan
Perih……. Hati kau mainkan
Lirih…… hati kau gantungkan
Cintamu hanya indah di ujung mata
Tapi ……….
Begitu sakit mengiris jiwa
Janji hanya omong kosong di ujung kata
Deru air mata….
Derai penyesalan dan kecewa
Hanyalah seonggok kebodohan
Yang tak pantas ku taruhkan
Kau hanyalah fatamorgana yang menyakitkan
Kenikmatan yang sesaat
Keindahan yang sementara
Yang berakhir penderitaan dan nestapa
TANGIS MELUPAKAN CINTA
Oleh Febryana Saputri
Cinta yang dulu pernah kurengkuh.
Sekarang, lepas entah kemana.
Tersisa sebuih kisah semu yang keras bak sebongkah batu.
Rasa sakit yang dulu pernah kurasa, kini telah pergi.
Bukan karna ada yang lain,
tapi rasa sayang mengalahkannya.
Walau tanpanya,
aku masih mampu berdiri dan menatap indahnya dunia.
Mungkin aku telah lama larut dalam kesendirian
dan rasa cintaku seakan telah luntur dan larut dalam setetes air mata.
Tapi sebenarnya rasa cinta itu tersimpan dalam hati kecilku
dan siap menunggu hari kebahagiaan di masa mendatang ..
Menangisinya hal yang harus aku buang jauh,
Membencinya bukan hal yang baik,
Mengenangnya hanya akan membuat luka yang sulit untuk aku pahami,
Menjadikannya sahabat mungkin itu akan lebih baik buat aku dan dia.